Butiran permata bening ini terus saja jatuh
Yang membasahi pipi tembemku ini
Sembari mengalir alunan melodi,
rintikan air di atas genting kamarku
Tuhan, aku tidak tau
benar-benar tidak tau..
mengapa aku bisa setika menjadi terpuruk seperti ini..
Banyak orang kecewa terhadapku dengan alasan mereka
yang busuk dan bahkan terlalu maya untuk ku rasa itu aku lakukan..
Kebiasaannya yang selalu meperbesar masalah konyol
dan tidak pernah bisa mengerti
dia selalu ingin menang dalam hatinya
dia selalu menangis ketika ku mengecewakan
tapi, dia tak pernah bisa mengusap air mataku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar